CARA BETERNAK AYAM - Panduan cara budidaya ayam kampung bagi anda yang berniat untuk memelihara atau berternak ayam kampung. Jika anda masih baru di dunia peternakan maka tentu saja butuh banyak referensi akan tata cara memelihara ternak ayam yang tepat.

Ayam kampung adalah ayam buras (bukan ras) dengan nama ilmiah “Gallus Domesticus” yang telah dipelihara turun temurun di seluruh penjuru negeri. Sebagai informasi awal dalam cara memelihara ayam, sekarang ini ada banyak sekali jenis ayam ras yang dikembangkan berdasarkan tujuan komersial dari ayam itu sendiri. Misalnya ayam petelur untuk diambil telurnya, atau ayam pedaging yang dapat dipanen dalam waktu singkat dengan bobot tinggi sementara konversi pemberian pakan cukup sebanding dengan income yang diperoleh peternak.

Dalam hal budidaya ayam kampung, pertama sekali perlu dipahami karakteristik dari ayam tersebut secara keseluruhan. Sehingga nantinya usaha yang digeluti bisa mendatangkan keuntungan semaksimal mungkin. Ini merupakan bisnis, jadi selamanya tetap menganut prinsip ekonomi dengan modal kecil untungnya besar.

Sebelum berlanjut ke cara pemeliharaan, alangkah baiknya terlebih dahulu kita mengenal yang namanya Ayam Kampung. Biar lebih mudah dalam menentukan metode yang tepat ketika usaha peternakan ayam kampung dijalankan nantinya.

Tentang Ayam Kampung

Ayam kampung ialah sebutan di Indonesia untuk ayam peliharaan yang tidak dieperlakukan dengan cara budidaya massal komersial serta tidak berasal-usul dari galur atau ras yang dihasilkan dari persilangan untuk kepentingan komersial tertentu. Generasi pertama ayam kampung adalah ayam hutan merah (Gallus gallus).
Cara Berternak Ayam Kampung
Ayam kampung tidak memiliki istilah ayam petelur ataupun ayam kampung pedaging. Hal ini disebabkan ayam kampung bertelur layaknya unggas lain serta memiliki daging sebagaimana hewan pada umumnya. Pertumbuhan ayam kampung cenderung lambat meskipun ditangani dengan pemberian pakan khusus. Karenanya, menjadikan ayam kampung sebagai ayam petelur atau pedaging diperlukan cara yang cermat.

Jenis-jenis ayam kampung

Terdapat banyak jenis/varietas dan spesies ayam kampung yang umumnya mendominasi daerah tertentu di Indonesia. Berikut ini beberapa varietas jenis ayam kampung yang dipelihara masyarakat:

Ayam Belenggek
Ayam belenggek berasal dari Sumatera Barat, tepatnya dipedalaman Kabupaten Solok.

Ayam Gaok
Ayam gaok bersal dari madura dan Pulau Puteran, Kabupaten Sumenep.

Ayam Garut
Ayam Garut adalah kampung asli berasal dari daerah Kabupaten Garut jawa barat

Ayam Kedu
merupakan ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Magelang dan Temanggung atau eks. Kersidenan Kedu (Jawa Tengah).

Ayam Nunukan
Ayam nunukan disebut juga ayam Tawao. Ayam ini merupakan ayam lokal yang berkembang di Pulau Tarakan, Kalimantan Timur. Ayam nunukan diperkirakan berasal dari Cina.

Ayam Pelung
Ayam pelung merupakan ayam lokal yang berkembang di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi (Jawa Barat).

Ayam Sumatra
Ayam Sumatra merupakan ayam lokal dari Sumatera Barat.

Sekarang telah ada ayam kampung super dengan pertumbuhan yang cepat maupun yang dapat bertelur lebih banyak.

Itulah sekilas tentang ayam kampung, anda hanya perlu menentukan pilihan sesuai tujuan tersebut.

Metode Peternakan Ayam Kampung

Setidaknya ada tiga metode dalam berternak ayam kampung, yaitu ektensif (tradisional), semi intensif serta metode intensif. Sebenarnya ketiga metode ini secara umum mengindikasikan skala peternakan itu sendiri. Skala kecil, menengah hingga peternakan ayam kampung skala besar secara intensif. Akan tetapi metode pemeliharaan intensif untuk ayam kampung karena karakteristik alami pertumbuhannya lambat juga kapasitas produksi telur sedikit.

Namun demikian, berternak ayam kampung dapat menjadi alternatif bisnis yang menggiurkan asalkan dilaksanakan dengan cara yang tepat. ayamplus.blogspot.com mendapati, sudah banyak peternak yang makmur dari hasil membudidaya ayam kampung.

Lantas bagaimana caranya agar usaha budidaya ayam kampung bisa mendatangkan keuntungan? Saya anggap anda telah siap dengan segala pertimbangan dari uraiandi atas, maka panduan mengenai cara berternak ayam kampung selengkapnya segera kita mulai tahap demi tahap:

Pembuatan Kandang Ayam Kampung

Pertama sekali siapkan suatu tempat untuk pembuatan kandang dengan ketentuan sederhana antara lain, jauh dari pemukiman; mudah dijangkau dan tidak berpindah-pindah (menetap), selain itu pilihlah lokasi yang tidak lembab. Kandang adalah hal pokok yang harus tersedia walaupun untuk metode ektensif, dimana ayam hidup liar dan akan masuk kandang menjelang malam hari dengan sendirinya.

Pada kesempatan ini kita fokus dengan cara semi-intensif yakni perpaduan atara cara alami dan intensif. Buatlah kandang yang nyaman bagi ayam dengan ventilasi yang baik untuk sirkulasi udara lengkap dengan tempat bertengger. Sebaiknya kandang dibuat berbentuk panggung setinggi minimal 0,8 – 1 meter dari tanah ke lantai, kemudian dari lantai ke plafon sekitar 1,20 m. Ukuran luasan kandang disesuaikan jumlah yang akan dipelihara.
Kandang Ayam Kampung Berbentuk Panggung,
dindingnya perlu ditutupi tirai
Namun jika anda ingin menggunakan kandang yang lebih praktis berlantaikan tanah, taburkan litter dari kulit padi atau serbuk kayu gergaji. Yang lebih bagus lagi dicor dengan semen.
Kandang Ayam Kampung Berbentuk Postal,
didalamnya dilengkapi tempat bertengger
Kandang Ayam Kampung Sistem Ren,
lantai sebaiknya terbuat dari beton/semen
Ayam kampung dapat hidup dengan baik pada suhu ruangan berkisar 25 derajat celcius. Jadi upayakan dinding yang bagus namun tidak mengabaikan ventilasi/sirkulasi udara. Saya tak menyebutkan detail bentuk serta ukuran kandang pada panduan ini, sebagai gantinya di bawah ini bisa anda lihat contoh desain kandang ayam kampung.
gbr

Penyediaan Bibit Ayam Kampung

Bibit ayam kampung dapat diperoleh dari penetasan telur secara alami atau membeli anakan/DOC (Day Old Chicken), bisa juga anak ayam yang sudah agak besar. Bibit adalah faktor penting keberhasilan ternak ayam, oleh sebab itu bila membeli bibit berupa anak ayam yang baru menetas / DOC, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
  • Bibit menetas tepat waktu (21 hari)
  • Tidak cacat secara fisik serta sehat bugar
  • Berdiri tegap, pusarnya terserap sempurna
  • Mata bersinar, susunan bulu terlihat bersih dan mengkilap
  • Gerakan lincah, berontak ketika dipegang.
Bibit ayam kampung / DOC
Sementara bibit yang berasal dari ayam dewasa yang bagus untuk diternakkan adalah:
  • Tidak cacat secara fisik, misalnya kaki utuh dan leher lurus.
  • Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang.
  • Induk jantan mempunyai jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh, paruh pendek, tajam dan kuat.
  • Jarak ujung tulang dada dengan dubur berjarak minimal tiga jari tangan.
  • Mata cerah dan pandangannya tampak tajam.
  • Otot gempal dan kuat, terutama di bagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat.
  • Susunan bulu teratur, saling menghimpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang baik mencerminkan kondisi kulit yang baik pula.
  • Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk.

Pemberian Pakan dan Minum

Pakan memiliki andil yang sangat besar dalam usaha ternak ayam kampung. Pakan yang baik harus mengandung nutrisi lengkap berupa protein, karbohidrat, vitamin dan mineral yang cukup untuk kebutuhan ayam berdasarkan usianya. Pakan ayam kampung tidak mesti berupa pellet maupun konsentrat, pakan bisa berupa apa saja asalkan sehat dan tidak beresiko menimbulkan penyakit. Inilah salah satu keistimewaan dalam usaha ternak ayam kampong, pemberian pakan tidak serumit seperti pada ternak ayam ras. Pakan ayam kampung bisa berupa serangga, cacing atau sisa-sisa makanan yang belum membusuk.

Berikut ini porsi pemberian pakan ayam kampung sesuai dengan tingkatan usianya ;
  • Umur 0 – 7 hari : diberikan pakan sebanyak 7 gram/ekor/hari
  • Umur 8 – 14 hari : diberikan pakan sebanyak 19 gram/ekor/hari
  • Umur 15 – 21 hari : diberikan pakan sebanyak 34 gram/ekor/hari
  • Umur 22 – 28 hari : diberikan pakan sebanyak 47 gram/ekor/hari
  • Umur 29 – 35 hari : diberikan pakan sebanyak 58 gram/ekor/hari
  • Umur 36 – 42 hari : diberikan pakan sebanyak 66 gram/ekor/hari
  • Umur 43 – 49 hari : diberikan pakan sebanyak 72 gram/ekor/hari
  • Umur 50 – 56 hari : diberikan pakan sebanyak 74 gram/ekor/hari

Jenis Pakan Ayam Kampung

Jenis pakan disesuaikan dengan tujuan budidaya, apakah untuk dijadikan petelur atau pedaging. Sebagian orang beranggapan kalau ayam kampung betina hanya dapat bertelur jika dibuahi/kawin oleh jantan. Kenyataannya ayam kampung juga dapat bertelur dengan pemberian pakan khusus berupa pakan layer.

Namun perlu diperhatikan bahwa produktifitas telur ayam kampung cukup rendah, hanya sekitar 115 butir pertahun. Begitu halnya dengan pertumbuhan badan juga sangat lambat. Secara alami ayam baru siap untuk dikonsumsi setelah berumur 8 – 12 bulan.

Oleh karena itu perlu disiasati dalam penyediaan pakan dengan cermat. Saran saya, jangan mengurung ayam kampung dan memberikan pakan pabrikan secara total. Anda bisa meracik sendiri pakan-pakan tersebut menggunakan bahan yang lebih murah. Dan yang paling penting upayakan sebisa mungkin ayam mencari sendiri makanan di alam liar, anda hanya perlu menyediakan lingkungan berupa lahan yang ditumbuhi rerumputan. Sesekali tanah dicangkul agar selalu gembur dan cacing tanah berkembang baik di sana.

Halaman ini terlalu panjang untuk memuat cara membuat pakan yam alternatif, jadi bagi anda yang memiliki lahan sempit anda bisa baca postingan saya tentang Solusi pakan alternatif untuk ayam pedaging atau Alternatif pakan alami untuk ayam kampung. Berdasarkan penuturan para ahli yang dikutip ayamplus.blogspot.com, yaitu Budidaya ternak ayam kampung harus dipisahkan antara tujuan pedaging maupun petelur. Dengan begitu akan lebih menguntungkan bagi peternak ayam dalam hal konversi pemberian pakan dan biaya produksi secara keseluruhan.

Pemberian Minum
Air minum juga sangat penting bagi kehidupan. Meskipun ayam tidak memiliki kantung kemih, namun seperti unggas lain, air diperlukan untuk mencerna makanan. Beda dengan pakan, air minum harus tersedia secara ad libitum/kontinyu tak terbatas. Tambahkan vitamin serta anti biotik untuk melengkapi nutrisi agar ayam tumbuh optimal. Anak ayam umur 0 – 14 hari sangat rentan terhadap gangguan kesehatan, jadi mereka perlu disapih ekstra.

Pengendalian Penyakit Ayam Kampung

Berikut ini saya utarakan beberapa penyakit yang biasa diderita oleh ayam kampung beserta cara mengobati maupun tindakan pencegahan, yaitu:

Berak darah (Coccidiosis)

Gejala : anak ayam terlihat sangat lesu, sayap terkulai, kotoran encer yang warnanya coklat campur darah, bulu-bulu disekitar anus kotor,ayam bergerombol di tepi atau sudut kandang.
Penyebab: protozoa Eimeria sp.
Pencegahan : mengusahakan sanitasi dan sirkulasi udara yang baik atau bisa juga dengan pemberian coccidiostat pada pakan sesuai dosis/takaran.
Pengobatan : noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau lainnya

Berak kapur (Pullorum)

Gejala : anak ayam bergerombol di bawah pemanas, kepala menunduk, kotoran melekat pada bulu-bulu disekitar anus.
Penyebab: Bakteri Salmonella pullorum.
Pencegahan : mengusahakan induk terbebas dari penyakit ini, fumigasi yang tepat pada mesin penetas dan kandang
Pengobatan : noxal, quinoxalin 4, coxalin, neo terramycyn atau lainnya

Gumboro (gumboro disease)

Gejala : ayam tiba-tiba sakit dan gemetar serta bulu-bulunya berdiri, sangat lesu, lemah dan malas bergerak, diare putih di sekitar anus.
Penyebab: virus.
Pencegahan : vaksinasi teratur dan menjaga sanitasi kandang.
Pengobatan : belum ada

Penyakit cacing ayam (worm disease)

Gejala : pertumbuhan terhambat, kurang aktif, bulu kelihatan kusam.
Penyebab: Cacing.
Pencegahan : pemberian obat cacing secara berkala, sanitasi kandang yang baik, penggantian litter kandang secara berkala, dan mencegah serangga yang dapat menjadi induk semang perantara.
Pengobatan : pemberian obat cacing seperti pipedon-x liquid, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazin, piperazin dan lain sebagainya

Tetelo (ND)

Gejala : ngorok dan batuk-batuk, gemetaran, kepala berputar-putar, kelumpuhan pada kaki dan sayap, kotoran berwarna putih kehijauan.
Penyebab: paramyxivirus.
Pencegahan : vaksinasi secara teratur, sanitasi kandang, terhadap ayam yang terkena ND maka harus dibakar.
Pengobatan : belum ada

Masa Panen Ayam Kampung

Ini adalah masa paling dinanti oleh semua peternak ayam setelah bekerja keras selama beberapa waktu. Akan tetapi di sisi lain hal ini perlu direncanakan jauh sebelum usaha bertenak dilakukan sehingga hasil panen terjamin pemasarannya. Lebih lagi untuk ayam petelur, bisa-bisa telurnya membusuk jika disimpan lama. Karena telur yang tidak dibuahi pejantan merupakan telur infertile alias tidak akan menetas.

Baik daging ataupun telur ayam kampung sangat diminati banyak orang lantaran kandungan gizinya terbilang lebih tinggi. Tingginya permintaan ayam kampung menjadikan bisnis buddaya ternak ayam kampung sanagat diminati semua orang. Ayam kampung dapat dijual dengan dua cara yaitu ayam hidup dan dagingnya saja setelah ayam dipotong. Pasokan ayam yang telah dipotong atau dalam betuk daging biasanya dipasarkan untuk skala rumah tangga, pengepul, pasar tradisional, warung supermarket, hotel dan lain sebaganya.

Kisaran harga daging ayam kampung tergantung naik turunnya permintaan pasar. Secara umum harga yang di tawarkan berkisar antara Rp 20.000,- hingga Rp 30.000 /kg. Sedangkan harga telur ayam kampung sekitar Rp 1.500,- sampai Rp 2.000,- perbutir.

Dalam bentuk daging, biasanya ayam siap dipanen pada umur 8 hingga 12 bulan (secara alami), akan tetapi dengan metode pemeliharaan yang tepat, bisa lebih cepat dari itu.

Sebagai informasi tambahan hingga saat ini belum ada yang membudidayakan ternak ayam kampung secara massal, yang mungkin disebabkan oleh faktor efisiensi konversi pemberian pakan dan lainnya.

Demikian panduan cara ternak ayam kampung semoga bermanfaat.

Sumber : CARA BETERNAK AYAM
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: