Kesalahan Merancang Content Marketing – Setiap orang pasti menghindari terjadinya kesalahan, terutama apabila kesalahan tersebut akan berdampak besar, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Kesalahan juga tidak ayal terjadi di ranah content marketing, di mana hanya karena mengunggah gambar atau kata-kata pada artikel yang kurang tepat, karier seorang content marketer dapat langsung berada di ujung tanduk.
Content marketing adalah salah satu strategi marketing paling efektif saat ini, menjalankan strategi ini tanpa masalah bukanlah perkara mudah. Tetapi bukannya tidak mungkin kamu dapat menjalankannya dengan sempurna. Kamu hanya perlu mengetahui beberapa hal yang harus dihindari ketika sedang merancang sebuah strategi content marketing.
Kamu tidak mengetahui tujuan dari konten yang kamu buat
Apakah kamu memiliki rencana dan tujuan yang spesifik dari artikel atau video yang kamu buat untuk brand? Tujuan inilah yang akan mengarahkan konten supaya dapat tepat sasaran. Sebuah konten yang dibuat tanpa tujuan yang jelas tidak akan menghasilkan sesuatu yang dapat berguna untuk brand – terlebih lagi, audiens.
Sebagai contoh, kamu harus merencanakan apakah konten yang kamu buat akan menjadi viral harus dipromosikan lewat media sosial atau hanya lewat sebuah landing page.
Apabila menjadi viral adalah tujuan utamanya, kamu harus membuat sebuah konten yang lebih berkarakter juga unik. Konten yang mampu membuka diskusi di tengah-tengah audiens serta layak dibagikan di media sosial mereka. Apabila konten tersebut dibuat khusus untuk landing page atau untuk situs korporat, kamu mungkin harus lebih berfokus tentang promosi brand atau produk yang berusaha kamu jual.
Apabila menjadi viral adalah tujuan utamanya, kamu harus membuat sebuah konten yang lebih berkarakter juga unik. Konten yang mampu membuka diskusi di tengah-tengah audiens serta layak dibagikan di media sosial mereka. Apabila konten tersebut dibuat khusus untuk landing page atau untuk situs korporat, kamu mungkin harus lebih berfokus tentang promosi brand atau produk yang berusaha kamu jual.
Membuat konten yang tidak berguna
Sebuah artikel bagus yang tidak menjawab permasalahan tidak ada bedanya dengan artikel berkualitas buruk. Apabila pembaca mengharapkan sebuah solusi dari permasalahan di PC mereka dan kamu memberikan artikel tentang sejarah PC, pembaca tidak akan mendapatkan manfaat dari artikel tersebut.
Mungkin kamu telah memberikan informasi yang menarik, tetapi kamu tidak menjawab permasalahan yang audiens hadapi. Ini akan menyebabkan beralihnya perhatian audiens dari konten yang kamu buat dan mencari jawaban dari permasalahan mereka di tempat lain. Ini berarti kamu akan kehilangan kesempatan untuk mempromosikan sesuatu atau kesempatan untuk membangun hubungan dengan pembacamu.
Bagaimanakah cara untuk meningkatkan kegunaan dari konten yang kamu buat? Pertama-tama, kamu harus berada di posisi pembaca terlebih dahulu. Ini dapat dilakukan dengan mengidentifikasi terlebih dahulu pertanyaan yang menjadi kesulitan mereka dan menjawab kesulitan tersebut dengan konten yang kamu buat.
Membuat konten yang tidak berkualitas
Tidak peduli kamu menulis apa atau untuk siapa, apabila konten yang kamu buat ternyata tidak berkualitas, jangan harap kamu akan mendapatkan respons yang baik dari audiens. Apabila kamu sedikit beruntung, mungkin kontenmu hanya akan tenggelam di lautan hasil pencarian Google — jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan audiens yang membagikan artikelmu hanya untuk menjadikannya sebagai bahan tertawaan.
Kamu telah mendengar tentang content marketing. Kamu berusaha untuk menerapkannya. Tetapi karena keterbatasan waktu, kamu hanya sempat membuat beberapa post di blog, sambil berharap upayamu ini menghasilkan sesuatu. Kabar buruk, upaya seperti ini biasanya akan menghasilkan sesuatu yang tidak seperti harapanmu. Bukannya mendapatkan tambahan traffic, kamu justru menghabiskan anggaran, penjualan yang tidak meningkat, dan atasan yang kecewa.
Konten yang akan berhasil adalah konten yang menarik. Bagaimana kamu bisa meningkatkan kualitas kontenmu? Beberapa hal yang dapat kamu terapkan antara lain: gaya penulisan yang konsisten, hilangkan kesalahan penulisan, penggunaan gambar yang menarik, dan lain-lain. Beberapa tip dari Backlinko mungkin dapat menyelamatkan kontenmu dan membantumu membuat konten yang lebih baik di masa depan.
Teknik ini mereka namakan skyscraper: cari konten berkualitas baik yang telah dipublikasikan sebelumnya dan buat konten tersebut menjadi lebih baik. Dengan kata lain, kamu harus berimprovisasi dari yang terbaik. Kualitas konten yang prima adalah prioritas paling utama untuk meningkatkan upaya content marketing yang kamu lakukan.
Konten yang menjual, bukan mengedukasi
Fokus utama dalam content marketing adalah untuk mengedukasi audiens dengan informasi yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Idealnya, kamu tidak menyebutkan nama perusahaanmu hingga bagian call to action pada akhir artikel atau video.
Sebagai contoh, tujuan utama dari sebuah artikel tutorial adalah untuk mengedukasi pembaca tentang bagaimana menyelesaikan sebuah permasalahan. Apabila audiens ingin mengetahui bagaimana untuk memasang prosesor baru pada PC mereka, mereka harus sudah mampu melakukannya pada akhir artikel atau video.
Buat supaya audiens membagikan konten yang kamu buat untuk membantumu atau klienmu menjadi terlihat seperti “ahli” di mata audiens.
Tidak menggunakan SEO untuk mengoptimalkan konten
Seringkali para content marketer kurang dapat mengerjakan urusan SEO dengan maksimal. Padahal, SEO dapat secara drastis meningkatkan traffic sekaligus mengurangi biaya promosi konten. Walau begitu, SEO lebih dari hanya sekadar penggunaan kata kunci demi posisi teratas di hasil pencarian.
Selain kamu harus tahu kata kunci mana yang bagus untuk digunakan, kamu harus menggunakan kata kunci tersebut secara konsisten pada sebuah halaman, yang juga termasuk di dalamnya judul dan permulaan paragraf.
Lebih lanjut, kamu juga harus mengerti bagaimana cara mengoptimalkan konten tersebut untuk Twitter, Facebook, dan media sosial lain. Dengan pengetahuan ini produk atau jasa yang kamu jual akan lebih mudah ditemukan oleh pembaca lewat konten yang ada pada media sosialmu.
Konten yang kamu buat tidak dioptimalkan untuk kanal sosial
Memasarkan konten yang kamu buat di media sosial adalah cara terbaik untuk mendapatkan perhatian. Walau begitu, tidak ada dua kanal media sosial yang sama persis. Pengguna Twitter hanya dapat berbagi informasi yang dibatasi oleh 140 karakter. Pengguna Facebook ingin konten yang mereka bagikan mendapatkan “like”, dikomentari oleh pengguna lain, serta dapat dibagikan kembali dengan pengguna lainnya.
Pengguna Twitter dan Facebook juga berbeda dengan pengguna LinkedIn atau media sosial profesional lainnya. Kita dapat menulis konten sesuka hati di Twitter atau Facebook, namun ketika menghadapi para kolega di LinkedIn, cara penyampaian gagasan kita harus terdengar lebih profesional.
Kamu gagal menjadi seorang ahli pada sebuah pembahasan.
Ketika kamu membuat sebuah konten untuk mempromosikan produk, kamu harus mengetahui betul tentang apa yang berkaitan dengan produk tersebut, baik produk itu sendiri, maupun tentang industrinya.
Posisikan dirimu sebagai seorang ahli di industri tersebut. Sajikan informasi dengan singkat, lugas, dan akurat serta jawablah seluruh pertanyaan tentang produk supaya pembaca mendapatkan informasi utuh tentang produk tersebut.
Apabila kamu tidak mampu untuk membuat konten sendiri, ada baiknya kamu menggunakan bantuan dari pihak lain yang lebih kompeten sehingga hasil yang kamu harapkan dapat tercapai.
Konten yang kamu buat mudah ditelan waktu
Kamu mau konten yang kamu buat dapat menyajikan sesuatu yang dapat berguna, baik di masa kini dan di masa depan. Konten evergreen, atau konten yang tidak lekang oleh waktu, adalah konten yang menyajikan penjelasan sebuah topik atau informasi yang masih relevan hingga bertahun-tahun ke depan dari sekarang.
Sebagai contoh, sebuah artikel tentang bagaimana memilih komponen terbaik untuk PC ini secara berkala diperbaharui mengikuti perkembangan zaman. Atau artikel tentang Spotify dan Apple Music ini dapat menjadi contoh konten evergreen yang cukup menarik.
Fakta ini tidak akan berubah dan masih tetap akurat kapan pun kamu memublikasikannya. Konten seperti ini sangat berharga karena kamu dapat mengembangkannya lebih lanjut menjadi sebuah tulisan di blog, e-book, menjadi bagian materi dalam sebuah webinar, atau menjadi konten media sosial yang kamu kelola.
Konten evergreen memungkinkanmu untuk membuka peluang pasar baru dengan konsumenmu dan membuat pendapatan tambahan tanpa harus menghabiskan waktu dan uang untuk membuat materi marketing baru.
Konten yang kamu buat kurang ideal untuk audiens
Selain membuat konten dengan perencanaan serta tujuan yang matang, kamu juga harus memahami betul siapa audiens yang kamu hadapi. Pemahaman mendalam tentang audiens adalah hal yang krusial dalam pembuatan kampanye content marketing.
Singkatnya, identifikasi terlebih dahulu target audiens yang akan membaca artikelmu. Kenali mereka lebih dekat. Teliti seluruh hal tentang mereka: preferensi, demografis, permasalahan yang dihadapi, ekspektasi mereka. Cari tahu apa yang mereka mau.
Ketahui preferensi audiens dengan mempelajari demografis mereka agar semua orang menyukai konten yang kamu buat. Sumber: Pixabay
Konten yang tepat sasaran mungkin akan memaksamu untuk membuat sesuatu yang sangat spesifik, dan ini adalah hal yang tepat. Konten seperti inilah yang paling menarik perhatian audiens.
Dalam beberapa kasus, kamu akan merancang artikel untuk audiens niche yang memiliki ekspektasi tersendiri ketika mengonsumsi sebuah konten. Sebagai contoh, target market dari konten yang kamu buat adalah pria berumur 25 hingga 45 tahun. Tetapi di dalam grup tersebut terdapat beberapa orang dengan latar belakang pendidikan dan ekonomi yang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang akan mempengaruhi cara mereka untuk merespons sebuah konten.
Menggunakan bahasa yang simpel akan memudahkan orang-orang muda yang belum berpengalaman untuk dapat mencerna konten yang kamu buat, tetapi akan membuat orang yang lebih tua dan berpengalaman memandang rendah konten yang kamu buat – dan berlaku juga sebaliknya.
Menggunakan bahasa yang simpel akan memudahkan orang-orang muda yang belum berpengalaman untuk dapat mencerna konten yang kamu buat, tetapi akan membuat orang yang lebih tua dan berpengalaman memandang rendah konten yang kamu buat – dan berlaku juga sebaliknya.
Solusinya adalah dengan membuat beberapa artikel yang menyampaikan pesan yang sama. Artikel ini dapat menggunakan preferensi berbeda, yang disesuaikan dengan segmen yang ingin kamu sasar, tanpa mengurangi pesan yang ingin disampaikan.
Ketika dilakukan secara benar, content marketing akan menjadi salah satu cara yang paling efektif dan juga hemat biaya untuk memasarkan produk atau jasa yang kamu sediakan.
Dengan membuat konten yang relevan dengan preferensi pembaca, kamu akan menjadikan brand yang kamu kelola sebagai sumber yang kredibel di industri. Ini akan mempermudahmu untuk mendapatkan lead, meningkatkan penjualan, dan menghasilkan konten yang lebih banyak untuk audiens yang lebih besar.
Post A Comment:
0 comments: