Nasihat bagi startup – Pada artikel sebelumnya kami telah membahas tentang 18 kesalahan yang dapat membuat startup gagal. Dengan sumber yang sama, yakni Paul Graham dari Y Combinator, kali ini kami akan mengulas tentang 13 panduan yang bisa diterapkan startup untuk tetap bertahan. Berikut ulasannya:
1. Memilih co-founder yang tepat
Salah satu hal yang membuat startup gagal adalah faktor internal startup itu sendiri. Anda bisa saja mengubah ide startup dengan mudah, tapi mengubah co-founder adalah hal yang sulit. Kesuksesan sebuah startup selalu diukur dari fungsi utama sang founder.
Memilih co-founder layaknya melakukan “pernikahan”. Dua hal penting yang perlu dipertimbangkan adalah sifat dan komitmen. Memilih co-founder yang sifatnya kurang bersahabat akan merusak hubungan antar founder. Hubungan antar founder merupakan hal utama yang perlu dijaga. Begitu juga dengan komitmen, pastikan memilih co-founder yang benar-benar berkomitmen serta memiliki visi dan misi yang sama. Karena apabila tidak, startup Anda bisa mengalami perpecahan di tengah jalan.
2. Luncurkan segera
Anda tidak akan pernah mengetahui apa yang diinginkan pengguna sebelum meluncurkan produk Anda. Dengan meluncurkan produk ke pasaran lebih dini, Anda bisa mengetahui seberapa bagus produk yang telah Anda buat selama ini. Anda bisa mendapatkan feedback dari pengguna dan memutuskan apakah produk Anda bisa akan terus berlanjut atau tidak.
3. Biarkan ide berkembang
Banyak startup sukses yang sebenarnya mengubah ide awal mereka. Misalnya Twitter, media sosial ini awalnya merupakan layanan aggregatorpodcast yang kemudian berubah menjadi micro blogging. Biarkan startup Anda berkembang, dan jika memang pada satu titik startup Anda harus pivot karena keadaan pasar atau alasan lain, maka jalani proses tersebut sebagai bagian dari perkembangan startup. Pivot bukan berarti gagal, namun cara yang harus ditempuh startup untuk melayani pasar dengan lebih baik.
4. Buat pengguna senang
Anda bisa mengetahui pengguna Anda senang jika mereka rela memberikan uang atau meluangkan waktu untuk menggunakan produk Anda. Juga, apabila mereka mempercayai Anda. Bagaimana cara melakukannya adalah dengan memecahkan masalah mereka dan menyediakan kebutuhan mereka. Melakukan survei pengguna merupakan salah satu hal yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui siapa sebenarnya konsumen Anda, apa yang mereka butuhkan, dan apa yang bisa Anda lakukan untuk menyediakan produk yang lebih baik bagi mereka.
5. Lebih baik mempunyai sedikit pengguna yang menyukai produk Anda, daripada pengguna semu
Terkadang, sebuah startup telalu fokus mengembangkan produk mereka dan secara tidak sadar melupakan pengguna mereka. Pada awal mendirikan startup, biasanya Anda akan dihadapkan dengan dua pilihan, yaitu memenuhi semua permintaan dari minoritas pengguna atau memenuhi minoritas permintaan dari semua pengguna.
Paul menyarankan untuk mengambil pilihan pertama. Karena akan lebih mudah untuk meningkatkan jumlah pengguna daripada meningkatkan kepuasan pengguna.
6. Tawarkan layanan konsumen yang sangat memuaskan
Perhatikanlah pengguna awal produk Anda. Mereka secara tidak langsung menjadi investor Anda, meski yang mereka beri bukanlah uang, melainkan waktu luang untuk menggunakan produk Anda. Pelajari hal itu, dan tawarkan layanan terbaik yang bisa Anda berikan.
7. Buat sesuatu yang bisa diukur
Dengan mengukur sesuatu, kita mempunyai kecenderungan untuk meningkatkannya. Pastikan Anda mengetahui apa yang ingin Anda ukur, sehingga hal itu tidak menjadi gangguan. Anda bisa menentukan key performance indicator (KPI) untuk membuat target dan melihat perkembangan startup Anda.
8. Batasi pengeluaran sebisa mungkin
Inilah alasan mengapa banyak startup beroperasi secara bootstrap atau dengan biaya sendiri. Orang yang menjalankan usaha dengan modal sendiri, lebih cenderung sangat menghargai nilai uang dan benar-benar melakukan pertimbangan saat ingin mengeluarkannya. Beroperasi secara bootstrapmembuat startup Anda terbiasa untuk tidak membuang-buang uang, walaupun ketika nanti telah mendapat pendanaan.
9. Dapatkan keuntungan secukupnya
Paul menyarankan startup untuk segera mendapatkan “Ramen Profitable,” yang berarti bahwa startup mendapat keuntungan lebih cepat dan dengan jumlah yang cukup untuk menghidupi para founder. Sehingga sebagai founder, Anda tidak perlu melakukan penggalangan dana dan tentunya bisa menjadi sebuah traksi untuk memikat investor. Selain itu, hal ini merupakan cara untuk mempercepat proses investasi, karena Anda mempunyai kontrol yang kuat saat melakukan negosiasi investasi.
Sedangkan jika investor tahu Anda sedang memerlukan uang, mereka akan memanfaatkan hal itu dengan memberikan dana yang sedikit tapi meminta bagian saham yang besar.
10. Fokus
Gangguan bisa membunuh startup secara perlahan namun pasti. Salah satu gangguan umum yang sering dialami para founder startup muda adalah memiliki pekerjaan sampingan. Apabila sebuah aktivitas menyita banyak waktu dan menghambat Anda mengembangkan startup, meski menghasilkan uang, maka itu merupakan gangguan. Bahkan terkadang melakukan penggalangan dana bisa juga mengganggu Anda. Jadi sebisa mungkin kurangi aktivitas tersebut dan berfokus mengembangkan startup Anda.
11. Jangan kehilangan percaya diri
Kehabisan uang bukan merupakan satu-satunya hal yang terkadang bisa membuat startup gagal. Tidak fokus dan tidak percaya pada startup Anda juga bisa menjadi faktor besar menggagalkan startup Anda. Mendirikan startup adalah beban moral yang sangat besar, sehingga pastikan Anda harus tetap semangat. Pahami hal ini dan bulatkan tekad yang kuat. Jangan biarkan keraguan membunuh startup Anda.
12. Jangan menyerah
Walaupun Anda tidak percaya diri atau kurang dukungan moral, jangan pernah menyerah. Cara termudah untuk membuat orang percaya terhadap startup Anda adalah tetap berkembang. Apabila tidak bisa berkembang, terus jalankan startup Anda. Karena di saat Anda menyerah, semuanya berakhir.
13. Jangan terlalu berharap pada investasi
Hal ini memang sulit dipercaya, tapi walaupun investor mengatakan iya, belum tentu ia akan mengirimkan Anda cek. Mencari investor dan melakukan penggalangan dana bukanlah hal yang mudah. Paul menyarankan untuk menganggap hal itu sebagai bagian dari proses yang perlu kita abaikan hingga waktunya tiba. Akan sangat berbahaya apabila Anda menghabiskan waktu hanya untuk menunggu kesepakatan investasi.
Post A Comment:
0 comments: